Meski HP bertenaga surya yang bakal dipopulerkan dengan sebutan Life Forever ini sudah pernah dipamerkan Indosat pada Indonesia Cellular Show tahun lalu. Tapi baru akan dirilis dalam waktu dekat ini. Mungkin karena dikhawatirkan musim hujan yang terus molor akan mengurangi intensitas cahaya sinar matahari. Sehingga fungsi panel solar HP ini tidak bisa optimal, yang tentu saja bisa berdampak pada citra HP yang diklaim bisa hidup selamanya tanpa perlu dicas, asal dari pagi hingga sore sering digunakan di luar ruangan.
HP yang menyerap sinar matahari sebagai sumber utama energinya ini cocok dipakai di wilayah tropis yang belum terjangkau jaringan listrik PLN.
Secara standar untuk mengisi batere sampai penuh, Life Forever memerlukan waktu 2 jam. Indikator energinya ditampilkan dalam bentuk empat bar. Setiap pengisian satu bar diperlukan waktu setengah jam.
Meski demikian, agar bisa tetap digunakan Life Forever tidak perlu “dijemur” sampai dua jam di bawah terik matahari. Asal sering di pakai di luar, hanya dengan kemiringan 60 derajat HP hemat energi ini masih mampu mengumpulkan energi dari sinar matahari.
Diperkirakan untuk pasar di wilayah yang belum banyak terdapat jaringan listrik dari PLN, HP yang dipatok dengan harga per unit di bawah Rp. 500 ribu masih akan mendapat respon positif. Kecuali jika di saat yang sama dipasarkan pula charger bertenaga surya yang bisa digunakan untuk pengisian daya berbagai merk ponsel. Karena dengan charger ini konsumen yang berada di wilayah miskin jaringan listrik bisa bebas memilih beragam versi HP yang disukai.
Life Forever bisa memperluas target pasarnya di kalangan masyarakat perkotaan jika dipromosikan dengan membonceng isu hemat energi. Apalagi di saat peluncurannya sedang ramai diperbincangkan rencana PLN untuk menaikkan tarif daftar listrik.
HP yang menyerap sinar matahari sebagai sumber utama energinya ini cocok dipakai di wilayah tropis yang belum terjangkau jaringan listrik PLN.
Secara standar untuk mengisi batere sampai penuh, Life Forever memerlukan waktu 2 jam. Indikator energinya ditampilkan dalam bentuk empat bar. Setiap pengisian satu bar diperlukan waktu setengah jam.
Meski demikian, agar bisa tetap digunakan Life Forever tidak perlu “dijemur” sampai dua jam di bawah terik matahari. Asal sering di pakai di luar, hanya dengan kemiringan 60 derajat HP hemat energi ini masih mampu mengumpulkan energi dari sinar matahari.
Diperkirakan untuk pasar di wilayah yang belum banyak terdapat jaringan listrik dari PLN, HP yang dipatok dengan harga per unit di bawah Rp. 500 ribu masih akan mendapat respon positif. Kecuali jika di saat yang sama dipasarkan pula charger bertenaga surya yang bisa digunakan untuk pengisian daya berbagai merk ponsel. Karena dengan charger ini konsumen yang berada di wilayah miskin jaringan listrik bisa bebas memilih beragam versi HP yang disukai.
Life Forever bisa memperluas target pasarnya di kalangan masyarakat perkotaan jika dipromosikan dengan membonceng isu hemat energi. Apalagi di saat peluncurannya sedang ramai diperbincangkan rencana PLN untuk menaikkan tarif daftar listrik.
0 komentar:
Posting Komentar