Reaksi para pengguna ponsel di Jerman ketika menerima panggilan telepon di saat sedang bercakap-cakap atau berada dalam kerumunan orang, ternyata tak berbeda dengan pengguna ponsel di Indonesia .Yaitu menjauhkan diri dulu, agar percakapannya dengan lawan bicara tidak terdengar, selain itu juga untuk menghindari agar pembicaraan melalui ponselnya tidak mengganggu mereka.
Mungkin karena itulah, maka Profesor Tanja Shultz dari Karlsruhe Institute of Technology terdorong untuk mengembangkan ponsel yang mampu membaca gerakan bibir. Nantinya dengan menggunakan ponsel ini Anda tidak perlu bicara berteriak-teriak saat menelepon. Atau harus menjauhkan diri dulu agar di ujung sana penerimaan suara Anda tetap terdengar dengan jelas. Anda juga tidak perlu khawatir orang-orang di sekitar Anda mendengar apa yang Anda bicarakan ketika menerima telepon.
Ponsel pintar jenis baru ini nampaknya dalam waktu dekat akan bisa diproduksi massal. Soalnya, menurut Harian Telegraph terbitan tanggal 9 Maret 2010, tim Profesor Tanja sudah berani mengikutsertakan ponsel tersebut dalam pameran CeBIT, yaitu pameran teknologi yang diadakan di Jerman setiap tahun dan untuk tahun ini baru saja diselenggarakan di Berlin.
Mungkin karena itulah, maka Profesor Tanja Shultz dari Karlsruhe Institute of Technology terdorong untuk mengembangkan ponsel yang mampu membaca gerakan bibir. Nantinya dengan menggunakan ponsel ini Anda tidak perlu bicara berteriak-teriak saat menelepon. Atau harus menjauhkan diri dulu agar di ujung sana penerimaan suara Anda tetap terdengar dengan jelas. Anda juga tidak perlu khawatir orang-orang di sekitar Anda mendengar apa yang Anda bicarakan ketika menerima telepon.
Ponsel pintar jenis baru ini nampaknya dalam waktu dekat akan bisa diproduksi massal. Soalnya, menurut Harian Telegraph terbitan tanggal 9 Maret 2010, tim Profesor Tanja sudah berani mengikutsertakan ponsel tersebut dalam pameran CeBIT, yaitu pameran teknologi yang diadakan di Jerman setiap tahun dan untuk tahun ini baru saja diselenggarakan di Berlin.
1 komentar:
seperti apa ya kalau kita bicara nanti, apa kita harus monyong2 dulu, gimana kalau monyong kita diartikan beda sama tuh ponsel, ngomong baik diartikan jelek krn bibir kita monyongnya salah. qiqiqi :) pa gak jadi masalah tuh. gimana cara kerjanya ya..hehe :)
Aplikasi blackberry ota
http://ridobb.blogspot.com
Posting Komentar