Nokia N97i secara sekilas akan langsung membentuk gambaran tentang sebuah produk hand phone dari Nokia, atau paling sedikit akan mengasosiasikannya sebagai salah satu varian Nokia N97. Tetapi setelah benar-benar dicermati, ternyata label yang tertulis bukan NOKIA seperti yang telah dikenal secara umum. Melainkan NCKIA. Karena kedua huruf awalnya adalah huruf mati, maka menjadi sulit diucapkan. Sehingga orang akan merasa lebih nyaman untuk menyebutnya sebagai NOKIA N97i.
Agaknya memang efek psikologis seperti itu yang menjadi strategi pemasaran handphone buatan China ini. Meskipun demikian, berdasarkan norma hukum di Indonesia “Nokia” N97i ini tidak bisa dikategorikan sebagai sebuah produk palsu. Hanya saja nama dan tampilannya memang memiliki kemiripan dengan produk Nokia N97.
Karena tidak ada unsur pelanggaran hukum, maka baik distribusi dan promosi “Nokia” N97i ini bisa dilakukan secara bebas. Hal ini sangat berbeda dengan produk yang menggunakan nama dan tampilan persis seperti Nokia N97. Yang terakhir ini jelas memiliki unsur pemalsuan produk dan penipuan terhadap konsumen, sehingga distribusi dan penjualannya pun tidak dilakukan secara terbuka. Bahkan untuk menawarkan produk ini, si penjual akan cenderung memilih siapa calon konsumennya.
Dibandingkan dengan kualitas Nokia N97, tentu sebagai “plagiator”-nya NCKIA N97i kalah jauh, karena tujuan utamanya adalah “membonceng” nama smartphone buatan produsen asal Finlandfia tersebut. Tetapi jika NCKIA N97i dibandingkan dengan Nokia palsu, kualitasnya jauh lebih bagus, tapi di sisi lain harganya pun lebih mahal. Maklum, secara resmi produsennya sudah berani menggunakan nama mirip dengan nama NOKIA.
Dibandingkan dengan hand phone palsu tersebut, harga “Nokia” N97i jelas mahal dan lebih memiliki keunggulan kualitas, karena NCKIA tidak berbeda dengan merk-merk lainnya. Selain di pasar selular Indonesia NCKIA juga banyak dijumpai di Thailand. Di kedua negara ini, NCKIA N97i yang terlanjur diucapkan NOKIA N97i mampu menjadi hand phone alternatif untuk konsumen yang tidak berkantong tebal, tapi masih bisa berkomunikasi tanpa meninggalkan gengsi.
Ancaman bagi Nokia atas kehadiran hand phone yang mirip ini lebih tertuju kepada calon konsumen baru di strata bawah, khususnya di pasar Asia Tenggara. Sementara customernya yang lama tak akan terpengaruh oleh kehadiran NOKIA N97i yang mirip miliknya. Justru menambah loyalitas terhadap produk Nokia yang sejak awal telah menjadi pilihan mereka.
Agaknya memang efek psikologis seperti itu yang menjadi strategi pemasaran handphone buatan China ini. Meskipun demikian, berdasarkan norma hukum di Indonesia “Nokia” N97i ini tidak bisa dikategorikan sebagai sebuah produk palsu. Hanya saja nama dan tampilannya memang memiliki kemiripan dengan produk Nokia N97.
Karena tidak ada unsur pelanggaran hukum, maka baik distribusi dan promosi “Nokia” N97i ini bisa dilakukan secara bebas. Hal ini sangat berbeda dengan produk yang menggunakan nama dan tampilan persis seperti Nokia N97. Yang terakhir ini jelas memiliki unsur pemalsuan produk dan penipuan terhadap konsumen, sehingga distribusi dan penjualannya pun tidak dilakukan secara terbuka. Bahkan untuk menawarkan produk ini, si penjual akan cenderung memilih siapa calon konsumennya.
Dibandingkan dengan kualitas Nokia N97, tentu sebagai “plagiator”-nya NCKIA N97i kalah jauh, karena tujuan utamanya adalah “membonceng” nama smartphone buatan produsen asal Finlandfia tersebut. Tetapi jika NCKIA N97i dibandingkan dengan Nokia palsu, kualitasnya jauh lebih bagus, tapi di sisi lain harganya pun lebih mahal. Maklum, secara resmi produsennya sudah berani menggunakan nama mirip dengan nama NOKIA.
Dibandingkan dengan hand phone palsu tersebut, harga “Nokia” N97i jelas mahal dan lebih memiliki keunggulan kualitas, karena NCKIA tidak berbeda dengan merk-merk lainnya. Selain di pasar selular Indonesia NCKIA juga banyak dijumpai di Thailand. Di kedua negara ini, NCKIA N97i yang terlanjur diucapkan NOKIA N97i mampu menjadi hand phone alternatif untuk konsumen yang tidak berkantong tebal, tapi masih bisa berkomunikasi tanpa meninggalkan gengsi.
Ancaman bagi Nokia atas kehadiran hand phone yang mirip ini lebih tertuju kepada calon konsumen baru di strata bawah, khususnya di pasar Asia Tenggara. Sementara customernya yang lama tak akan terpengaruh oleh kehadiran NOKIA N97i yang mirip miliknya. Justru menambah loyalitas terhadap produk Nokia yang sejak awal telah menjadi pilihan mereka.
0 komentar:
Posting Komentar