Nokia N97 China, Sama Rupa Tapi Beda Harga

Jumat, 23 Juli 2010

Nokia N97 China sekalipun memiliki penampilan yang sama persis seperti Nokia N97, tetapi sebenarnya bukan produk resmi dari Nokia. Karena itu kualitasnya jauh berbeda dibandingkan produk aslinya. Perbedaan yang mencolok terutama pada harganya yang ditawarkan jauh lebih murah, yakni antara Rp 1 sampai 2 juta. Sekaligus harga murah tersebut menjadi daya tarik konsumen yang ingin berpenampilan dengan Nokia Finland, sementara koceknya hanya berkemampuan Nokia China.

Karena punya rupa yang sama, bagaimana cara membedakannya dengan Nokia N97 yang asli ? Untuk memastikannya bisa dilakukan dengan mereset ke default factory. Kalau pada Nokia N97 Finland biasanya pada saat di restart muncul logo Nokia. Maka untuk hand phone yang satu ini akan muncul tulisan China Mobile. Entah Nokia N97 ini benar-benar diproduksi di China atau negara lainnya, sulit untuk diketahui. Soalnya, tidak ada distributor atau agen yang secara resmi mengaku menjadi penyalur dan penjual Nokia N97 China.

Sebagai produsen hand phone dengan pasar seluruh dunia, Nokia memiliki fasilitas produksi di banyak negara. Salah satunya terletak di Negeri China, tepatnya di Beijing, Dongguan dan Suzhou. Seandainya Nokia diproduksi di lokasi tersebut bukannya berarti akan memunculkan tulisan China Mobile pada saat direset.

Kalau masih ragu-ragu karena penampilan Nokia buatan China yang meyakinkan ini,  cobalah untuk menchek memorynya. Maka Anda akan menemukan memory sebesar 1 GB. Padahal Nokia N97 asli dibekali dengan memory internal 32 GB.

Masih kurang yakin ? Cobalah mengakses internet, kecepatan Nokia N97 yang berlogo China Mobile ini terasa sangat berbeda atau malah tidak connect. Apalagi fasilitas untuk Wifi, dicari sampai setengah mati pun tak bakal ditemukan. Begitu pula fitur GPS yang jadi salah satu andalan Nokia N97, yang ini bahkan sampai mati pun tak akan berhasil Anda temukan.

Nokia N97 China ini tak hanya ditemukan di pasar Indonesia, konon juga banyak beredar di Thailand dan Philipina meskipun tak diperoleh keterangan apakah dijual secara sembunyi-sembunyi, diselipkan di antara Nokia yang asli atau dijual secara terbuka.
 

Sementara di Indonesia yang masyarakatnya terkenal pandai memelintir kata-kata, Nokia China ini ditawarkan secara terang-terangan. Bukan dengan istilah Nokia Tiruan atau Nokia Imitasi,  melainkan Replika Nokia N97. Sekali ini penjualnya asal memberi istilah tanpa tahu apa definisi replika yang sebenarnya.

Tapi nampaknya tak jadi masalah, karena sebagian masyarakat kita juga suka menerima yang palsu-palsu. Misalnya sumpah palsu saat pengangkatan menjadi anggota DPR atau pejabat publik. Janji palsu yang sering diobral saat menjelang pemilu, sampai tabung gas Elpiji 3 Kg palsu yang sering meledak dan makan korban.
Sehingga begitu ada Replika Nokia N97 dari China, maka dianggapnya jauh lebih baik daripada yang palsu.